Keluarnya Kawasan Ekonomi Khusus Arun-Lhokseumawe dari daftar proyek strategis nasional menjadi kado buruk peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka pada 4 Desember. Gerakan ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan pengelolaan sumber daya alam yang kini menjadi kawasan KEK Arun-Lhokseumawe.
Fauzan Febriansyah |
"KEK Arun Lhokseumawe adalah adalah monumen perjuangan rakyat Aceh. Perjuangan rakyat Aceh menuntut keadilan sumber daya alam,” kata Fauzan Febriansyah, bekas juru bicara Gubernur Aceh Zaini Abdullah, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 2 Desember 2020.
Fauzan mengungkapkan kata-kata itu adalah pernyataan Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Wiranto dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan pada 2017, sebelum masa jabatannya berakhir.
Fauzan mengatakan pengusahaan KEK Arun-Lhokseumawe, adalah seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat Aceh. Hal ini harus konsisten dilakukan. Keluarnya KEK Arun-Lhokseumawe dari skema proyek strategis nasional tidak boleh dianggap enteng.
Pernyataan Direktur PT Patna, yang menganggap keluarnya KEK Arun-Lhokseumawe dari skema PSN adalah hal biasa dan tidak merugikan, sangat melukai rakyat Aceh. Pendapat itu, kata Fauzan, tidak sensitif terhadap agenda perdamaian dengan pemenuhan kesejahteraan rakyat dan keadilan pembangunan.
“Ini menjadi bukti kegagalan PT Patna menjaga amanah UUPA. Karena gagal, jadi sebaiknya direksi PT Patna mundur saja. Keluarnya KEK Arun-Lhokseumawe dari skema PSN menjadi pukulan dan kerugian besar bagi pemerintah dan rakyat Aceh,” kata Fauzan.
Fauzan juga menanyakan kepada Marzuki Daham, Direktur PT Patna, nama-nama investor yang masuk ke KEK Arun-Lhokseumawe. Berapa nilai investasi yang masuk.
Karena hingga saat ini, hal itu tidak pernah terealisasi. Padahal, kata dia, KEK Arun-Lhokseumawe dalam skema PSN menjadi jalan dan garansi ketersediaan anggaran untuk pembangunan kawasan tersebut
“Kalau keluar dari PSN, saya mau tantang balik direksi PT Patna, apa tawaran skema yang sudah disiapkan?” kata Fauzan sembari berujar KEK Arun-Lhokseumawe akan terus merugi jika dipimpin oleh orang yang tidak memiliki motivasi untuk maju dan peduli terhadap sejarah dan masa depan Aceh.
Comments0